Dalam pengembangan web modern, ada tiga teknik utama untuk merender halaman: Server-Side Rendering (SSR), Client-Side Rendering (CSR), dan Static Site Generation (SSG). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pemilihan metode yang tepat tergantung pada jenis proyek yang Anda buat. Lalu, mana yang paling cocok untuk kebutuhan website Anda?
1. Server-Side Rendering (SSR)
SSR adalah teknik di mana halaman web dirender di server sebelum dikirim ke browser pengguna. Metode ini digunakan dalam framework seperti Next.js dan cocok untuk website yang membutuhkan SEO yang kuat serta konten yang dinamis. Kelebihannya? SSR memberikan waktu loading lebih cepat bagi pengguna pertama kali, tetapi bisa membebani server jika trafik tinggi.
2. Client-Side Rendering (CSR)
CSR bekerja dengan merender halaman di sisi browser menggunakan JavaScript. Ini umum digunakan dalam framework seperti React.js dan Vue.js. Website yang menerapkan CSR biasanya lebih interaktif, seperti dashboard aplikasi atau platform sosial media. Namun, CSR memiliki kekurangan dalam SEO, karena halaman awal bisa muncul kosong sebelum JavaScript selesai dieksekusi.
3. Static Site Generation (SSG)
SSG merender halaman sebelum di-deploy, menghasilkan file HTML statis yang di-cache untuk meningkatkan kecepatan. Framework seperti Next.js, Hugo, dan Gatsby menggunakan metode ini. SSG sangat cocok untuk blog, landing page, dan dokumentasi, karena performanya sangat cepat dan tidak memerlukan beban server yang besar. Namun, kontennya tidak bisa langsung berubah secara dinamis tanpa proses build ulang.
Kesimpulan: Mana yang Harus Dipilih?
-Pilih SSR jika website Anda membutuhkan SEO yang optimal dan konten yang sering berubah, seperti e-commerce atau berita.
-Gunakan CSR untuk aplikasi yang sangat interaktif dan berbasis JavaScript, seperti dashboard admin atau media sosial.
-Gunakan SSG untuk website statis yang membutuhkan performa tinggi, seperti blog atau dokumentasi.