Vibrant Ecosystem

Event Pelatihan BUMDesa di Desa Patak Banteng: Membedah Strategi Pengembangan Ekonomi Desa

Event Pelatihan BUMDesa di Desa Patak Banteng: Membedah Strategi Pengembangan Ekonomi Desa

Desa Patak Banteng mengadakan pelatihan BUMDesa yang bertujuan untuk menggali dan membahas strategi terbaik dalam mengembangkan ekonomi desa secara mandiri dan berkelanjutan. Acara dimulai pada pukul 15.15 WIB di tengah cuaca hujan, diawali dengan sambutan dari Kepala Desa dan Kepala Dusun setempat.

Kepala Desa Patak Banteng, meskipun tidak bisa mengikuti acara secara penuh, menyempatkan diri memberikan sambutan dan memperkenalkan diri sebagai petani yang beristri satu dengan hobi jalan-jalan dan kerja keras. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan oleh Pak Anton yang memberikan penjelasan tentang rangkaian acara dan mengajak peserta untuk saling berkenalan.

 

Konsep Dasar Pengembangan BUMDesa

Pak Joko, sebagai salah satu narasumber yang merupakan penggiat desa, membagikan pengalamannya dalam membantu Desa Ponggoh bangkit. Beliau menekankan bahwa sebagai penggiat desa, penting untuk memahami karakter masyarakat desa karena beliau sendiri lahir, tumbuh, dan besar di desa.

Salah satu pertanyaan mendasar yang dibahas dalam pelatihan adalah bagaimana BUMDesa bisa menjadi penggerak ekonomi desa. Konsep utamanya adalah memastikan desa memiliki kemandirian ekonomi sehingga ketika pemerintah memutus bantuan, desa sudah memiliki penggerak ekonomi sendiri.

 

Mindset dan Strategi Pengelolaan BUMDesa

Dalam pelatihan ini, disampaikan bahwa BUMDesa merupakan lembaga sosial ekonomi yang akan dikatakan berhasil ketika masyarakat memiliki pendapatan yang layak. Target ideal adalah setiap kepala keluarga bisa mencapai penghasilan Rp 10 juta per bulan.

Kunci strategi yang disampaikan meliputi beberapa poin penting:

  1. Bagaimana memastikan uang dari luar bisa masuk dan berputar di desa, baik melalui penjualan produk, pengelolaan pariwisata, atau homestay.
  2. Membangun desa tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat meningkat.
  3. Membangun mindset masyarakat untuk berpikir tentang pendapatan, kepemilikan aset, dan kemandirian.
  4. Menerapkan tiga prinsip dasar: kerja, untung, dan menabung.

Pengelolaan dan Struktur BUMDesa yang Efektif

Dalam pengelolaan BUMDesa, dibahas tiga komponen penting dalam struktur organisasi:

  1. Struktur organisasi yang jelas
  2. Unit usaha yang dikelola dengan baik
  3. Sistem pengawasan dan tanggung jawab

Penting untuk membuat aturan dasar seperti AD/ART dan peraturan pembagian hasil. Terkadang diperlukan juga keterlibatan orang dari luar desa untuk menghindari subjektivitas yang terlalu kental dalam pengambilan keputusan.

 

Inovasi dan Pengembangan Usaha BUMDesa

Beberapa contoh inovasi yang dibagikan dalam pelatihan meliputi:

  • Mengubah les belajar yang awalnya gratis menjadi unit bisnis
  • Melatih penyandang disabilitas atau pengangguran untuk menjadi tukang pijat dengan sistem bagi hasil
  • Memanfaatkan gedung balai desa yang semula hanya untuk rapat menjadi tempat sewa acara
  • Melibatkan ibu-ibu desa untuk konsumsi dan pemuda untuk dokumentasi acara

Inventarisasi dan Pengelolaan Aset Desa

Langkah penting dalam pengembangan BUMDesa adalah melakukan inventarisasi aset desa dan menentukan mana yang akan dikelola oleh BUMDesa dan mana yang oleh perangkat desa. BUMDesa berperan sebagai pengelola aset milik desa dengan prinsip 60% hasil untuk pengembangan.

 

Program Sosial BUMDesa Patak Banteng

BUMDesa Patak Banteng menjalankan beberapa program sosial yang menunjukkan bahwa BUMDesa tidak hanya berorientasi pada profit tapi juga aspek sosial:

  • Program “Satu Rumah 1 Sarjana” untuk meningkatkan kualitas SDM desa
  • Bantuan kesehatan untuk warga yang sakit
  • Program rehabilitasi rumah setiap tahun untuk mengurangi kesenjangan

Tantangan dan Solusi Pengelolaan BUMDesa

Kepala Desa Patak Banteng menjelaskan bahwa mereka masih menghadapi tantangan terutama dalam hal pendanaan untuk masalah yang tidak terprediksi seperti warga yang sakit berkepanjangan. Untuk menghindari kecemburuan sosial, BUMDesa menerapkan sistem pengupahan sesuai UMR dengan tunjangan yang mengacu pada undang-undang ketenagakerjaan.

BUMDesa juga aktif membeli aset warga yang dijual dan membagikan sembako sebagai parsel pada hari raya sesuai kemampuan keuangan. Pengintegrasian teknologi juga menjadi fokus untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Kesimpulan

Pelatihan BUMDesa di Desa Patak Banteng memberikan wawasan mendalam tentang strategi pengembangan ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, peserta mempelajari pentingnya membangun mindset yang tepat dalam pengelolaan BUMDesa, strategi mengembangkan unit usaha, inventarisasi aset, serta program sosial yang dapat dijalankan.

Keberhasilan BUMDesa tidak hanya diukur dari profit, tetapi juga dari dampak sosial dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. BUMDesa yang ideal adalah yang mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa, memberdayakan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan. Dengan pengelolaan yang baik, BUMDesa dapat memastikan desa memiliki kemandirian ekonomi dan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah.

Pelatihan ini merupakan langkah awal dalam serangkaian pembahasan yang akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya dengan fokus pada pengelolaan keuangan, penggunaan modal, dan aspek lain yang lebih mendalam dalam pengembangan BUMDesa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *